Luangkan waktu, siapkan minuman dan selamat menikmati

Selasa, 29 Januari 2013

Komik Jadul

Bagi penghobi baca komik yang pernah era 80-90'an tentu masih ingat bakan takkan lupa dengan komik-komik luar seperti:
TINTIN,ASTERIX,LUCKY LUCK,SMURF,NINA,AGEN POLISI 212,SI BOB NAPI BADUNG,JOHAN&PIRLOUIT, dll
juga dengan komik-komik lokal seperti:
PETRUK GARENG,SI BUTA DARI GOA HANTU,JAKA SEMBUNG,PANJI TENGKORAK,BRATAYUDHA,GINA,GUNDALA PUTRA PETIR,dll
Bagi para penggila komik saat itu ada 4 cara untuk menyalurkan hobi baca komik mereka:
  1. Membeli Sendiri
  2. Meminjam dari teman/saudara
  3. Membaca ditoko buku
  4. Membaca di taman bacaan
Untuk membeli sendiri terasa rada berat(terutama buat gue hehehehe) mengingat harga komik saat itu lumayan mahal terutama komik luar.
Meminjam dari teman/saudara itu solusi paling tepat(paling sering gue lakukan) cuma kita harus tau teman/saudara punya komik baru gak? kalau punya mulai kita pakai jurus rayu merayu supaya dipinjemin.
Membaca ditoko buku, ini gratis 100% terutama untuk komik komik luar, saat itu toko buku gunung agung adalah toko buku yang paling lengkap komik komiknya dan gratis bila kita baca ditempat. ingat saat itu ketika lagi asyik asyiknya baca ada ajak karyawan gunung agung yg bolak balik pura2 lagi ngepel atau benerin susunan buku( entah apa maksudnya hahahahahaha)
membaca ditaman bacaan, ini yang paling sering gue lakukan, dahulu taman bacaan begitu menjamur tapi tidak geratis loh bacanya melainkan kita harus menyewa, boleh baca ditempat atau dibawa pulang. gue suka ngumpulin uang jajan yg 50 perak sehari supaya bisa baca komik ditaman bacaan dihari minggu/libur.

Mungkin penggila komik 80-90'an masih ingat dengan komik komik seperti koleksi gue saat ini:

Source » http://www.wakrizki.net/2011/02/membuat-komentar-facebook-sederhana.html#ixzz1nMfGoBHS

2 komentar:

  1. Dan gw pas udah kerja niat kumpulin buku (krn waktu sekolah, hanya bisa pinjem atau baca di gramedia. setiap 10% dari gaji gw pake buat beli buku!! lumayan sudah terkumpul seri tintin, agatha, John Grisham, shidney, Cole.

    Tapi, sejak punya anak, terpaksa dan penuh keikhlasan hati, saya alihkan ke buku-buku anak-anakku. MEreka dapat Full Support dari saya untuk akses buku-buku.
    Sampai Buku dari Tiga Raksa yang terkenal Mahal pun, saya berikan kepada mereka. Karena untuk buku itu bukan konsumtif, tapi investasi. Walau saya sekarang untuk buku pribadi agak di batasi, dulu jor-joran beli buku (maklum masih single) skrng kalau anak-anak sudah terpenuhi baru saya beli atau kalau tidak pinjem aja dulu. Toh esensinya untuk saya sekarang adalah membacanya, bukan collectingnya.

    Sedang untuk anak saya kenapa jadi begitu prioritas?!! karena masa Golden agenya mereka kita harus buka cakrawala mereka seluas-luasnya.
    dan itu harus ada di sekitar mereka. ORang tua yang memberikan dunia kepada anak-anak lewat buku.

    Demikian laporan dari Umi yang exist.. terima kasaih

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh ada si umi exist dari kota kembang nih,
      sebelumnya terima kasih banyak nih udah mau mampir(mulai dibiasakan mengucapkan kata terima kasih/pengaruh positip dr bacaan blog tetangga)

      omong soal ketika sudah menikah, buat gue gak ada masalah tuh soal dana buat beli novel/komik soalnya istri juga sama2 maniak novel/komik jadi untuk urusan beli novel/komik tidak ada kendala..alhamdulillah. hanya saja sekarang menurut gue novel/komik terbitan sekarang kok rasanya kurang asyik buat dibaca beda ama novel/komik terbitan dulu!

      justru kalau beli novel/komik harus dikoleksi(menurut gue)...anak2 gue sendiri hobi baca semua komik2 koleksi gue sudah mereka baca semua/bahkan berkali kali..disitu ada pengajaran bagaimana mereka harus menghargai buku dengan cara merawat,mengembalikan ketempat semula ketika selesai membaca, bukan lantaran karena lebih mementingkan isi kemudian merelakan mereka mengobrak ngabrik koleksi kita..oh tidakkkk!

      akhir kata, terima kasih banyak !

      Hapus