Luangkan waktu, siapkan minuman dan selamat menikmati

Kamis, 24 Mei 2012

Wahana Wisata Penangkaran Rusa Cariu

Wahana Wisata Penangkaran Rusa Cariu atau yang lebih dikenal dengan sebutan Penangkaran Rusa Cariu terletak di desa buana jaya,kecamatan tanjung sari,kabupaten bogor.
Wahana Wisata Penangkaran Rusa Cariu dikelola oleh dinas perhutani bogor dan apabila populasinya banyak rusa2 tersebut dapat dibeli dan sebelum membeli harus mengurus ijin pembelian didinas perhutani yang berada dikota cibinong bogor.
Rusa2 yang berada dipenangkaran ada 3 jenis:
  1. Rusa Bawean ( Axis Kuhlii )
  2. Rusa Totol ( Axis Axis )
  3. Rusa Jawa ( Cervus Timorensis )
Dari jakarta (cibubur) jarak tempuh hanya 2 jam(lalu lintas lancar) melewati jalan raya jonggol cileungsi melewati taman buah merkarsari lalu kota jonggol terakhir cariu dan berada tepat disebelah kiri.
oh ya begitu memasuki cariu mata kita harus extra mencari karena hanya ada papan petunjuk kecil sederhana kalau sampai terlewati bisa bablas sampai cianjur atau mungkin sampai bandung.
dari jalan raya belok kiri menurun(jalan tanah) kira2 50 meteran langsung ketemu pos retribusi,biaya terakhir perorang 6 ribu rupiah dan anak kecil gratis sedang parkir mobil 4 ribu rupiah.
begitu melewati pos retribusi kita harus melewati jembatan bambu yg lumayan panjang yg dibawahnya ada sungai cibeet yg berbatu.















Setelah itu kita akan menelusuri jalan setapak dipinggir sungai cibeet kira2 sepanjang 100 meteran yg menanjak dan banyak gubuk2 penjual makanan dan buah2 kebun juga pohon2 yg rindang.









lalu kita akan tiba dijembatan bambu beratap yg berakhir dengan semacam menara pengawas

























menara pengawan berada dilapangan rumput terbuka seluas lapangan sepak bola dikelilingin oleh semak belukar dan perpohonan.
disini letak masalahnya yang harus jadi perhatian pengelola:
  1. lapangan dibawah menara pengawas semuanya penuh dengan kotoran rusa(sekali lagi semua dan setiap sentimeter lapangan tersebut penuh dengan kotoran rusa jadi buat yg jijik lebih bagus tetap dimenara pengawas)
  2. bagi pengunjung yang datangnya siang hari siap2 kecewa karena tidak akan bisa bertemu dengan rusa seekorpun atau hanya bisa melihat rusa dikejauhan karena rusa yg kira2 berjumlah 80 ekoran dibiarkan hidup liar dan bersembunyi. penulis dan keluarga sendiri saat itu cukup beruntung karena ada 2 ekor rusa yg entah lapar atau bernyali berani menghampiri gubuk pengawas setelah dipancing pancing dengan citatos milik anak penulis.
  3. jangan harap ada pengawas/penjaga yg datang manggil2 rusa seperti yg terlihat di televisi2 swasta. menurut keterangan rusa2 baru berkumpul pada saat petugas memberi makan dipagi dan sore hari jadi yg datang disiang hari siap2 gigit jari tidak bisa melihat rusa liar.
berikut foto2 2 ekor rusa dari 80 ekor rusa yg bernyali menampakan diri setelah dipancing citatos oleh anak penulis:























































selain penuh dengan kotoran rusa,lapangan ini juga penuh dengan sampah2 makanan pengunjung( masih banyak pengunjung yg suka membuang sampah plastik sembarangan yg selain merusak keindahan juga bisa membahayakan rusa apa bila sampai memakan sampah2 plastik tersebut)
setelah puas melihat rusa atau kesal tidak bisa melihat rusa kita bisa bersantai diwarung warung sekitar yg menjual ikan air tawar bakar juga ayam kampung bakar atau bisa juga bermain air disungai cibeet yg berbatu tapi berair kecoklatan.
















Demikian pengalaman penulis dan keluarga ketika mengunjungi Wahana Wisata Penangkaran Rusa Cariu, walau banyak yg perlu dibenahi tapi bagus untuk pengenalan rasa cinta lingkungan kepada anak anak,

Source » http://www.wakrizki.net/2011/02/membuat-komentar-facebook-sederhana.html#ixzz1nMfGoBHS

2 komentar:

  1. Tulisannya bagus, sangat informative...., kalau bicara mengenai rusa, rusa jenis "Cervus Timorensis" bisa kita jumpai di berbagai daerah di jawa barat, termasuk ranca upas (ciwidey) dan sancang (garut), rusa jenis "Cervus Timorensis" khususnya yang jantan mempunyai tanduk seperti cabang pohon, tanduknya akan patah secara periodik dan tumbuh lagi saat hendak berkembang biak, dan dagingnya paling enak dikonsumsi, di daerah sancang (garut) kita malah bisa beli sate rusa jenis ini. Rusa jenis ini perkembang biakannya sangat cepat dan "tidak dilindungi" jadi kalau kita di rumah punya pekarangan yang luas kita juga bisa memelihara rusa jenis ini meskipun harus ijin dulu. Tapi intinya kita diperbolehkan untuk memelihara

    untuk membedakan rusa jenis Cervus Timorensis dan jenis Axis Kuhlii, mudah sekali, kalau yang jenis Cervus Timorensis warnanya coklat dan ukurannya besar, kalau yang jenis Axis Kuhlii warnanya coklat agak muda dan sedikit keabu2an terutama dibagian depan, ukurannya juga sedikit agak kecil bila dibandingkan dengan jenis Cervus Timorensis.

    Khusus untuk rusa jenis Axis Axis, bisa kita lihat di Istana Bogor, Rusa Axis Axis yang di Cariu pastilah asalnya dari Istana Bogor, karena sebenarnya rusa jenis ini bukanlah binatang endemik Indonesia, rusa jenis Axis Axis adalah binatang endemik India...yang di Istana bogor juga awalnya adalah pemberian dari pemerintah India sebagai tanda persahabatan antar dua negara.

    BalasHapus
  2. hem.. jadi antara memelihara kambing atau memelihara rusa yang lebih profitable? kalo dibandingkan, dagingnya enak mana?
    lalu diantara keduanya kolesterol-an yang mana?

    kalau mudah di budidaya, mungkin bisa jadi ladang bisnis kuliner, karena jarang2 orang menyajikan daging rusa.
    bisa menciptakan lapangan kerja baru.

    BalasHapus